POLA SELEKSI OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) SDMI

… (Lanjutan OSN SD/MI)

Pola seleksi Olimpiade Sains Nasional Tingkat SD / MI terdiri dari dua jalur, yaitu jalur A dan jalur B (Untuk Jatim ada jalur C). Pola seleksi jalur A dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota, Propinsi dan diakhiri dengan Olimpiade Sains Nasional (OSN). Peraih medali emas dan perak pada Olimpiade Sains Nasional akan diikutsertakan pada International Mathematics Science Olympiad (IMSO), Prosesnya adalah sebagai berikut :

1. Seleksi Tingkat Sekolah

Menjadi kewenangan sekolah, dilaksanakan oleh masing-masing sekolah untuk memilih wakil sekolah tersebut yang akan diikutkan pada seleksi tingkat kecamatan.

2. Seleksi Tingkat Kecamatan

  • Seleksi dilaksanakan secara swakelola dan swadana oleh UPT Pendidikan Kecamatan. Bila UPT Pendidikan tidak ada maka dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS) untuk SD
  • Peserta seleksi adalah siswa/siswi SD/MI negeri maupun swasta yang pada bulan agustus/september tahun olimpiade tersebut diadakan duduk di kelas V atau kelas VI dan memenuhi persyaratan sebagai berikut :
  1. Untuk peserta olimpiade matematika, nilai raport matematika mulai kelas III minimal 7,5
  2. Untuk peserta olimpiade IPA, nilai raport matematika mulai kelas III minimal 7,5
  3. Memiliki minat yang tinggi terhadap Matematika dan IPA
  4. Di usulkan oleh sekolah dan gugus di wilayahnya dengan suatu surat keputusan
  • Seleksi pada tingkat ini bersifat administratif dengan ketentuan peserta terbaik adalah peserta yang memiliki nilai rata – rata tertinggi untuk masing – masing mata pelajaran (Matematika dan IPA) sejak kelas III SD. Untuk beberapa kecamatan di beberapa daerah sudah mulai berinisiatif dengan mengadakan seleksi tertulis dalam bentuk tes (tidak hanya administratif) yang diharapkan akan lebih tepat dalam menjaring bibit yang potensial
  • Bila terdapat beberapa siswa yang memenuhi kondisi seperti diatas, pertimbangan berikutnya adalah penguasaan bahasa inggris dan minat siswa terhadap masing-masing  mata pelajaran
  • Seleksi tingkat kecamatan menentukan masing-masing tiga orang siswa tiap mata pelajaran (Matematika dan IPA) untuk dikirim pada seleksi tingkat Kabupaten/kota.
  • Seleksi tingkat kecamatan harus selesai sebelum minggu ke-3 bulan mei

3. Seleksi Tingkat Kabupaten / Kota

  • Seleksi tingkat kabupaten / kota dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten / Kota dengan dana dekosentrasi (APBN)
  • Peserta seleksi tingkat Kabupaten / Kota adalah 3 orang peserta terbaik Matematika dan 3 orang peserta terbaik IPA hasil seleksi tingkat kecamatan.
  • Seleksi dilaksanakan dengan tes tertulis
  • Seleksi tingkat Kabupaten / Kota menentukan masing – masing 3 peserta terbaik pada tiap mata pelajaran matematika dan IPA untuk dikirim pada seleksi tingkat Pripinsi.
  • Seleksi tingkat Kabupaten / Kota harus selesai paling lambat minggu ke-3 bulan Juni.
  • Bila memungkinkan, Dinas Pendidikan Kabupaten / Kota melakukan pembinaan calon peserta seleksi tingkat propinsi dari Kabupaten / Kota masing – masing.

4. Seleksi Tingkat Propinsi

  • Seleksi tingkat Propinsi dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Propinsi bekerjasama dengan Perguruan Tinggi di wilayah setempat.
  • Peserta seleksi tingkat Propinsiadalah 3 orang peserta terbaik Matematika dan 3 peserta terbaik IPA hasil seleksi tingkat Kabupaten / Kota.
  • Seleksi dilakukan dengan tes tertulis dan praktek. Tes praktek adalah eksperimen untuk mata pelajaran IPA dan eksplorasi untuk mata pelajaran matematika.
  • Sebagian soal tertulis maupun praktek menggunakan bahasa inggris.
  • Seleksi tingkat Propinsi menentukan masing-masing 3 orang siswa tiap mata pelajaran (Matematika dan IPA) untuk dikirim pada Olimpiade Sains Nasional (OSN)
  • Seleksi Propinsi harus sudah selesai pada minggu ketiga bulan Juli
  • Dinas Pendidikan Propinsi melakukan pembinaan terhadap calon peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN) dari Propinsi masing – masing guna membekali materi, strategi dan teknik maupun bahasa Inggris dalam menyelesaikan soal-soal olimpiade.

5. Olimpiade Sains Nasional SD/MI

Olimpiade Sains Nasional SD/MI diadakan setiap bulan September. Tes diadakan selama 2 hari dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

  1. Hari pertama seluruh peserta mengerjakan soal – soal teori dalam bentuk isian singkat dan uraian
  2. Hari kedua
  • Untuk mata pelajaran matematika peserta menyelesaikan soal-soal jenis eksplorasi
  • Untuk mata pelajaran IPA peserta menyelesaikan soal-soal eksperimen

Sebagian soal, baik soal isian singkat dan uraian matematika dan IPA serta Eksplorasi / eksperimen, menggunakan Bahasa Inggris. Tim juri Olimpiade Sains Nasional mjelakukan penilaian terhadap jawaban seluruh peserta olimpiade dengan aturan yang telah ditetapkan. Jawaban soal dan teknik penilaian tim juri diberitahukan kepada ketua tim atau pendamping masing-masing propinsi setelah pelaksanaan tes seluruhnya selesai. Selanjutnya ketua tim / pendamping diberi kesempatan untuk menanggapi jawaban dan teknik penilaian tim juri dalam forum moderasi. Tanggapan terhadap jawaban dan teknik penilaian didasarkan pada kaidah keilmuan yang ada dan yang lazim digunakan dalam forum-forum ilmiah.

Pola seleksi jalur B  adalah pola seleksi khusus karena peserta yang mengikuti pola seleksi jalur ini tidak diarahkan mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN), tetapi langsung diarahkan mengikuti Internasional Mathematics and Science Olympiad (IMSO). Seleksi jalur B diadakan langsung melalui seleksi tingkat propinsi. Peserta yang terpilih akan langsung dibina dalam beberapa tahap pembinaan (termasuk seleksi pada tiap tahap) untuk menghadapi IMSO.

Untuk Jawa Timur dikenal Jalur C, yakni seleksi langsung yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur untuk dipilih dan dibina untuk dipersiapkan menghadapi Jalur B.

 

4 comments on “POLA SELEKSI OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) SDMI

  1. Apakah siswa sekolah internasional yang berkebangsaan Indonesia juga dapat mengikuti seleksi jalur B

Tinggalkan Balasan ke apiqquantum Batalkan balasan